Minggu, 28 April 2019

Manaj. Layanan SI "Kerangka kerja penerapan Information Technology Pusintek"


Manaj. Layanan Sistem Informasi
“Kerangka Kerja (Frame Work) pada Penerapan Information Technology di Pusintek”





DOSEN : DINA AGUSTEN

Disusun Oleh : TANTRI MUNTIA KHASANAH
NPM: 15117887
Kelas : 2KA26



UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2018/2019
SISTEM INFORMASI






BAB I
PENDAHULUAN

Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis yang ada, kualitas dukungan layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan hal ini, baik dari sisi client maupun dari sisi bisnis. Tantangan dari sisi client meliputi kenyamanan client, komitmen, pemilihan cara pelayanan yang tepat, pemecahan masalah dengan cara sesederhana mungkin, penjagaan atas kepercayaan yang diberikan client, peningkatan kualitas, dan harapan atau keinginan lain client yang lebih tinggi. Sementara dari sisi bisnis, tantangan tersebut adalah kompleksitas bisnis, siklus bisnis, persaingan yang semakin ketat, masalah biaya, perkembangan teknologi, dan peningkatan fokus pada pelayanan client.

Di antara tantangan tersebut, yang mendapat perhatian adalah peningkatan kualitas pelayanan client dan penanganan incident management. Untuk memenuhi hal tersebut, perusahaan dapat menerapkan best practices dalam usaha peningkatan kualitas. Dari organisasi kecil sampai perusahaan multinasional, best practice framework selama ini telah banyak membantu dalam meningkatkan efisiensi. Banyak jenis best practice framework yang terkait dengan information technology, seperti COBIT, Enhance Telecommunication Operation Management (ETOM), dan Information Technology Infrastructure Library (ITIL). Salah satu framework yang banyak digunakan adalah ITIL framework. Berdasarkan analisis, untuk perusahaan dengan skala yang tidak terlalu besar dan bukan penyedia telekomunikasi, framework yang tidak terlalu rumit untuk diterapkan dan sesuai dengan kebutuhan peningkatan pelayanan adalah ITIL framework.






    
BAB II
PEMBAHASAN
ITSM (Information Technology Service Management, atau bisa disebut juga sebagai manajemen layanan teknologi informasi. Yaitu metode yang digunakan untuk pengelolahan teknologi informasi, yang berfungsi untuk memberikan layanan kepada konsumen secara baik dan maksimal agar memaksimalkan bisnis pada suatu perusahaan. Didalam ITSM ini banyak sekali kerangka kerja yang bisa digunakan contoh kerangka kerja yang tersedia pada ITSM salah satunya adalah Information Technology Infrastructure Library (ITIL).



 

A.      Kerangka Teori ITSM
Framework yang digunakan dalam penerapan ITSM di Pusintek adalah ITIL versi 2. Tahun 2007, OGC mengeluarkan versi terbaru dari ITIL yakni ITIL versi 3. Versi terakhir ini dikeluarkan untuk menggantikan versi sebelumnya yang luas digunakan oleh berbagai organisasi, tentunya dengan penyempurnaan proses serta perluasan ruang lingkup ITIL. Beberapa pertimbangan dijadikan dasar pemilihan implementasi ITIL Versi 2 ketimbang ITIL versi 3 di Pusintek antara lain Isu sumber daya manusia; organisasi ITIL Versi 3 membutuhkan sumber daya manusia yang jauh lebih banyak dibanding sumber daya manusia pada ITIL versi 2 juga mengingat terlalu banyak rule pada satu SDM.





ITIL versi 2 terdiri dari 2 proses besar yakni Service Delivery dan Service Support. Service Delivery mencakup proses-proses yang diperlukan untuk perencanaan dan penjaminan kualitas pelayanan TIK dan melihat pada proses-proses jangka panjang yang berhubungan dengan pengembangan kualitas penyediaan pelayanan TIK. Sedangkan Service Support lebih mengacu kepada proses-proses yang berhubungan dengan pendukungan harian dan memelihara aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan pelayanan TIK. Service Delivery terdiri dari proses-proses berikut:

1. Service Level Management (SLM), proses ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan secara berangsur, memonitor, melaporkan dan mereview pencapaian dari layanan yang telah diberikan.

2. Capacity Management, proses ini bertanggung jawab untuk memastikan kapasitas dan performa infrastruktur TIK saat ini dan yang akan datang sesuai dengan permintaan Costumer.

3. Availability Management, proses ini memastikan ketersediaan terpenuhinya layanan TIK kepada Customer, berdasar atas apa yang telah disetujui, bersamaan dengan memeriksa kehandalan infrastruktur TIK untuk mengembangkan penyediaan pelayanan secara terus menerus.

4. IT Service Continuity Management, proses ini bertujuan untuk mendukung secara keseluruhan manajemen kelangsungan bisnis dengan memastikan bahwa keperluan teknis TIK dan fasilitas layanan dapat terpenuhi.

5. Financial Management, proses ini mengatur pengelolaan biaya infrastruktur TIK dan penyediaan pengukuran berbasis keuangan untuk pengambilan keputusan bisnis juga berfokus pada pemahaman tepat biaya.

Sedangkan Service Suport terdiri dari proses-proses sebagai berikut:
1. Incident Management, proses ini mengatur pengelolaan semua insiden (incident), dimulai dari pendeteksian dan perekaman sampai pada resolusi dan penutupan (closure).

2. Problem Management, bertujuan untuk meminimalisir gangguan layanan TIK dengan menyelidiki akar penyebab insiden dan berfokus untuk menentukan solusi yang dapat melenyapkan masalah tersebut dari infrastruktur TIK.

3. Configuration Management, Berfungsi untuk mengidentifikasi, mengontrol dan mengaudit informasi yang tersedia untuk mengelola layanan TIK dengan mendefinisikan dan memelihara database

4. Change Management, Berurusan dalam penanganan efektif dan efisien atas segala perubahan, menjaga kontrol atas infrastruktur TIK untuk menghindari perubahan yang dapat menimbulkan insiden baru

5. Release Management, Mempunyai tugas bagaimana mempublikasi perangkat keras dan perangkat lunak baru ke dalam production area selancar mungkin tanpa menimbulkan insiden dan masalah baru.


B.      Penerapan ITSM di Pusintek
Penerapan ITSM di Pusintek dimulai tahun 2005, ketika itu ide penataan pengelolaan layanan TIK mulai dikumandangkan, digelorakan dalam rapat-rapat manajemen serta di-share ke pelaksana dan pranata komputer di lingkungan Pusintek.
Langkah lebih nyata dari ide penataan pengelolaan layanan TIK, diwujudkan kedalam penyusunan konsep SOP ITSM (juga bersamaaan dengan penyusunan konsep dan SOP ITPM (IT Project Management), ISMS (Information Security Management Systems) dan BCM(Business Continuity Management)), penyusunan Service Catalogue dan training dan sertifikasi ITIL (3 pegawai). Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan tahun 2006.
Tahun 2008 Sipelantik resmi digunakan dalam administrasi pengelolaan layanan TIK di Pusintek. Proses-proses ITIL yang berjalan pada periode ini adalah fungsi Servicedesk, Incident Management, Change Management, dan Release Management. Lompatan dalam penerapan ITSM juga dilakukan di area Service Delivery yakni dengan pelaksanaan proses Service Level Management, dimana telah dilakukan negosiasi dengan beberapa unit pengguna dan dihasilkan Dokumen SLA (Service Level Agreement) yang digunakan sebagai pedoman pemberian layanan ke unit-unit bersangkutan. Selain itu, masih ditahun ini training dan sertifikasi ITIL kembali dilakukan, kali ini ada 2 pegawai yang bersertifikat ITIL.

C.      Organisasi ITSM Pusintek
Pusintek merupakan salah satu unit esselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Sebagai unit eselon II dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Pusintek terdiri dari 4 unit eselon III dan 19 unit eselon IV. 





       
Dapat dilihat dari struktur organisasi Pusintek terdiri atas 1 Kepala Pusat dan Sub unit lain dibawahnya, yakni:

Bagian Tata Usaha, terdiri dari Sub bagian Organisasi dan Kepegawaian, Sub bagian Keuangan, Sub bagian Umum. Bidang Perencanaan dan Kebijakan TIK, terdiri dari Sub bidang Perencanaan dan Arsitektur TIK, Sub bidang Pengembangan Kebijakan TIK, Sub bidang Manajemen Program, Sub bidang Bina Kepatuhan dan Manajemen Risiko TIK. Bidang Pengembangan Sistem Informasi, terdiri dari Sub bidang Perancangan Aplikasi dan Basis Data, Sub bidang Perancangan Jaringan, Sub bidang Pengembangan Aplikasi dan Basis Data, Sub bidang Pengembangan Jaringan. Bidang Pengelolaan TIK, terdiri dari Sub bidang Pengelolaan Layanan TIK, Sub bidang Pengelolaan Aplikasi, Sub bidang Pengelolaan Pertukaran Data dan Basis Data, Sub bidang Pengelolaan Jaringan. Bidang Operasional TIK, terdiri dari Sub bidang Layanan Pengguna, Sub bidang Dukungan Teknis, Sub bidang Operasional Pusat Data, Sub bidang Kepustakaan TIK.





    
Dapat dilihat pula dari gambar struktur diatas, menjelaskan pemetaan role-role ITSM pada existing organisasi Pusintek. Hasil pemetaan dapat dirinci sebagai berikut:
  • Fungsi Servicedesk ada pada Sub bid Layanan Pengguna
  • Incident Management ada pada Sub bid Dukungan Teknis
  • Release Manager dan Release Management ada pada Sub bid Operasional Pusat Data
  • Configuration Manager ada pada Sub bid Kepustakaan TIK
  • Availability Manager ada pada Bidang Bidang Operasional TIK
  • Problem Manager dan ITSCM Management ada pada Bidang Pengelolaan TIK
  • Service Level Management ada pada Sub bid Pengelolaan Layanan TIK
  • Problem Management Aplikasi ada pada Sub bidang Pengelolaan Aplikasi
  • Problem Management Database ada pada Sub bidang Pengelolaan Pertukaran Data dan Basis Data
  • Problem Management Infrastruktur ada pada Sub bidang Pengelolaan Jaringan
  • Change Manager dan Capacity Manager ada pada Bidang Pengembangan Sistem Informasi
  • Release Management Aplikasi dan Database ada pada Sub bidang Pengembangan Aplikasi dan Database
  • Release Management Infrastruktur ada pada Sub bidang Pengembangan Jaringan
  • IT Financial Management ada pada Sub bagian Keuangan
Dapat dikatakan untuk area Service Support kegiatan ITSM sudah berjalan lancar dan sudah menjadi bagian pekerjaan sehari-hari. Semuanya sudah terpetakan kedalam System Operating Procedure yang jelas. 
Fungsi servicedesk sudah fasih dijalankan oleh Sub bidang Layanan Pengguna, dengan beranggotakan 1 Servicedesk Manager, 4 Supervisor dan 16 Agent Servicedesk serta dilengkapi dengan peralatan standar contact center (avaya telephony, pesawat telepon internal dan eksternal, HP, Gadget, Faximili dan email serta tools monitoring dalam layar NOC), aplikasi pendukung pencatatan tiket, ruang kerja yang representatif membuat fungsi servicedesk sudah berjalan sebagai single point of contact untuk segala layanan TIK, penanganan gangguan dan pertanyaan dari Pengguna.





Referensi :



·     2.     sepatanpaper.blogspot.com/2011/08/penerapan-it-service-management-itsm-di.html
·     4.    IT Management Forum, IT Service Management an Introduction based on ITIL, 2004
·     5.   Tim Optik, Workshop Sipelantik, Pengenalan ITSM Pusintek, 2010


Lembaga-lembaga Audit Sistem Informasi (Audit Teknologi SI)

  Lembaga-lembaga Audit Sistem Informasi Indonesia 1. Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII)             Ikatan Audit Sistem Info...